Minggu, 01 Februari 2009

Sajak-Sajak Anda S

Sajak Sajak Anda S
Kompas, Minggu, 1 Februari 2009 | 01:03 WIB


Temu Batu

dipilih tempat dipilih waktu

buat para batu bertemu

disepuh angin lima penjuru

pasak muka untung beradu

di jejakmu yang memberat

akankah bisa kutemu pahat?

sedang akar-akar mencuat dari tanah

dan berpilin di kakiku

membuat langkah jadi penat

kau masih juga membuhul riwayat jadi urat

menulisnya dalam lembaran yang mesti

tersampaikan sebagai pesan:

jika aku pemulung kata

canggung diapung ombak

terkilir dipanggul gunung

sementara kau hanya batu

diam di mata pahat, mataku

yang minta sekerat nasihat?

bumi jadi kian tinggi

di lembah cadas sepi

kau undang angin-angin menari

kau sulap kerikil-kerikil gagu jelma

patung dewa dipuja dipuji

tapi kulihat sebaris igau bakal pecah

di perut mimpi

seperti ukiran tanah liat

takut dipahat

apalagi tertusuk duri

dipilih tempat dipilih waktu

menjamu batu lima penjuru


Kandangpadati, 2008


Kampung Kusir

seikat rumput dan seteguk kabut

telah cukup bagiku untuk

membangun istana dengan ringkik kuda

meski kadang sedenting besi

adalah ngiang pengundang mimpi

di malam-malam sepi

aku tidak memilih jalan sebagai pacuan

meski kadang setangkup angin

adalah doa yang bertahun terlempar

sebagai harap

agar para penumpang dapat bersabar

di antara getar roda kayu

dan sentakan tali kekang

aku memang cukup puas

menjadi penghuni kampung

yang setiap pagi mesti terjaga

memilih rumput

dengan seteguk kabut

dari ngiangan ringkik kuda


Kandangpadati, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar