Puisi Isbedy Stiawan ZS
Aku Sudah Lupa
aku sudah lupa
pada pertemuan pertama
sehabis gerimis,
awan hitam berlapis
apakah aku menggamit tanganmu
atau kau yang menuntunku
melampaui gordin
menuju mimbar itu?
aku sudah lupa
saat pertamakali
jelmaan ular itu
merangkul waktuku
aku sudah lupa
pada pertemuan pertama
lalu kita mulai pertikaian
hingga aku luka
berahiku layu
aku, sungguh, sudah lupa
juga pada wajahmu!
Lampung, 8 September 2004
u
Kaukirim Airmata
kau tersenyum
setelah itu
kaukirim airmata
sampai ke akar-akar
jadi amunisi
yang meledak siang itu
selagi nyala matahari
basuh tubuh jalanan
dan kaca gedung pecah
tubuh-tubuh melepuh
bagai pohon tumbang
menjelma arang
lalu orang tua itu
kembali kecewa
menanti cerca
(ia selalu jadi boneka
di antara ledakan-ledakan)
Lampung, 09-10/09/04
Kucapai Bukitmu
setelah kucapai bukitmu
aku tak merasakan lagi angin
matahari parak,
tanganku memeluk puncakmu
menarikan jemariku
bagai di atas dawai
kulupakan kembang lalang
yang tumbuh di tubuhmu
kini aku telah terbang
melepaskan lelah
bukit dan ilalangmu
telah kukenyut
bersama maut
aku pun lenyap
di dalam asap!
Lampung, 2004
Sebelum Jadi Kisah
akankah kaupinjam lagi langkahku?
orang-orang masih lalulang
sepagi ini matahari tersenyum
kulihat kau masih mengulum
entah kabut, entah embun
dan masih bukit itu juga
kau akan tuju,
aku akan capai
berbasuh angin
rindu yang amat ingin
kau bersemayam di puncak itu
sedang aku menggeliat,
sambil menuruni lereng
kembali selepas lengking
akan kaupinjam lagikah langkahku?
kunaiki puncak itu,
bukit yang kaucipta semalaman
dengan beribu mimpi
sebelum jadi kisah
sebagai silam
Lampung, 12 September 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar