Minggu, 29 Maret 2009

Sajak-Sajak Wilson Nadeak

Sajak Wilson Nadeak


SUARA PEMBARUAN DAILY
Last modified: 27/3/09

Malam Menjelang Paskah

percik-percik darah di ambang pintu

pelita pada malam gelap

jejak kaki malaikat sunyi

kepak sayap malaikat maut

berhenti

pergi mengusung mimpi

detak jantung anak sulung

terhenti

ambang tanpa darah

domba yang terbantai

ratap tangis

gerimis tanpa henti

Firaun yang geram

larut malam yang muram

lagu duka kehilangan

genta kematian

Bandung, 11 Maret 2009

Wajah

bukan wajah tampan

atau keceriaan seorang bintang

tepuk tangan

panggung kehormatan

bagi dia

penjelajah waktu

kehidupan dalam debu

deru

luka sepanjang zaman

demi kehidupan

orang-orang yang terlupakan

bukan wajah tampan

di bayang luka yang memulihkan

mahkota duri

"Eloi, Eloi, Sabakhtani!"

wajah

dalam benam nista

langkah-langkah

salib Golgota

seruan:

"Ampunilah mereka

para pembawa bencana".

"Beri Aku Minum"

siang yang gersang

lewat selubung malam

yang panjang

khianati sesudah nyanyi subuh

ayam jantan

pagi dera tubuh

tangan-tangan garang

jalan pendakian

langit pun berduka dalam kelam

siang tiba-tiba menjadi malam

terdengar rintihan:

"Beri Aku Minum"

cuka asam disodorkan

di ujung tombak sebuah cawan

ketika tiba-tiba bumi berguncang

serdadu-serdadu ketakutan

tirai di Bait Suci terbelah

teriakan menggema:

"Usai sudah!"

tubuh terkulai

dalam lengang bumi

Ketika Fajar Subuh

silau mendera serdadu

dalam subuh

gempa bertalu-talu

langit di taman

fajar dalam kepak sayap malaikat

yang mati dibangkitkan

kubur kosong

para imam mereka-reka bohong

para wanita

menyapa Dia

yang bangkit hari ketiga

para pria

dalam sukacita

menjadi pemberita

telah bangkit Dia

Fajar pengharapan

umat manusia

Bandung, 11 Maret 2009


Last modified: 27/3/09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar